Friday, 2 November 2012

Yang Tersembunyi III

Lelaki dan perempuan itu duduk di atas bukit yang sejuk. Memandang kota yang terhampar di bawah mereka. 
Lelaki: Dingin? Mau pakai jaketku?
Perempuan itu menggeleng. 
Perempuan: Enak kok... Sejuk.
Lelaki: Ya sudah...
Perempuan: Bagus ya pemandangannya. Nanti kalau sudah menyala semua lampunya pasti lebih indah lagi... 
Lelaki: Iya... Harusnya pergi ke tempat seperti ini ya dengan pacar ya? Ini malah dengan kamu.
Perempuan itu tersedak asap rokoknya sendiri. Lelaki itu mengusap punggungnya sambil tertawa.
Perempuan: Cialat!
Rutuk si perempuan.
Lelaki: Sorry... sorry... Sama kamu juga asik kok... 
Perempuan itu mencebik.
Perempuan: Kalau memang lebih asik datang kemari dengan pacar, kenapa kamu tidak bawa pacarmu saja?
Lelaki: Lho? Kamu 'kan tahu, aku tidak punya pacar?
Perempuan: Kalau begitu, ajak saja perempuan yang sering kamu ceritakan kepadaku itu.
Lelaki itu menghela nafas panjang....
Lelaki: Sebenarnya.... Ah, sudahlah....
Perempuan: Kenapa?
Lelaki: Tidak apa-apa. Dia sibuk.
Perempuan: Masih?
Lelaki: Ya.
Perempuan itu mengusap rambut si lelaki.
Perempuan: Tapi kalau kemari dengan pacar memang asik ya... bisa minta dipeluk kalau sudah mulai dingin nanti...
Lelaki: Tapi kamu 'kan suka hawa dingin?
Perempuan: Ya pura-pura saja kedinginan.
Ujarnya sambil tertawa.
Lelaki: Dasaaaar! Tricky ya?
Perempuan: Biar!
Kabut mulai turun dan hawa semakin dingin...
Lelaki: Aaah... kabut sudah datang. Sudah semakin dingin.... Tidak ada yang bisa dipeluk...
Perempuan: Hmmmhhh.... Semakin dingin, tapi tidak ada yang bisa memelukku juga. Menyebalkan!

Lalu mereka tertawa bersama... Duduk bersisian sambil merokok, menyeruput teh panas sambil memandangi lampu-lampu kota yang mulai menyala.... Mereka tenggelam dalam pikiran masing-masing...

Lelaki: Betapa ingin aku melingkarkan lenganku di tubuhmu saat ini... Berbagi kehangatan dan merasakan detak jantungmu dekat dengan jantungku... Tapi aku tak berani... sebab aku tak yakin aku lah yang kau tunggu...

Perempuan: Andai saja aku mampu memintamu untuk mendekat dan melingkarkan lenganmu di tubuhku saat ini.... Aku ingin bersandar dalam pelukmu dalam diam, sambil mengamati lampu-lampu kota yang mulai menyala... tapi aku tak berani... sebab aku tak tahu, kepada siapa kau berikan hatimu... 

No comments:

Post a Comment