Saturday, 17 March 2012

Hey Kamu....

Hey kamu….
Ya, kamu yang sudah mencuri hatiku! Apakah kamu tahu seberapa besar potongan hatiku yang sudah kau ambil? Mungkin ya, mungkin juga tidak. Aku sering melihat semangatmu berkurang jauh sekarang. Kamu sibuk? Mungkin… Mungkin juga malas. Aku tak tahu pasti…

Hey kamu….
Kamu tahu tidak, kadang aku tak ingin apa-apa, hanya ingin bersandar di bahumu sambil memandang langit sore dalam diam. Kadang aku ingin berjalan dalam genggaman tanganmu, menyusuri pinggiran taman atau pantai tanpa peduli apa kata orang. Seringkali aku hanya ingin pelukmu…dan pelukmu saja. Tanpa kata, tanpa suara… Tenggelam dalam wangi tubuhmu yang memabukkan sambil memejam mata & menenggelamkan indera penciumanku di lehermu. Aku juga tak ingin lebih… Hanya ingin bisa duduk denganmu ditemani sebungkus rokok & segelas kopi, lalu bicara tentang macam-macam…atau tak bicara sama sekali. Diam dalam kebersamaan. 

Hey kamu….
Ketika langit senja menebar semburat jingga bersemu merah yang dramatis….saat itulah aku merindu kamu. Ketika langit malam begitu puitis & bulan purnama berpendar terang di sela mega & angin malam…saat itulah aku merindu kamu. Ketika langit turun senja & pelukmu tak juga datang, hatiku berdarah. Luka tak kasat mata yang tertoreh pedih. Ketika langit malam mulai menyuarakan puisinya & dan genggam tanganmu tak bisa aku temukan, jiwaku menangis. Tangis tanpa suara & air mata.

Hey kamu…..
Apakah kamu tahu, hatiku seperti tercabik setiap kali kamu bilang kamu sibuk?

3 comments:

  1. Maaf, cuma sempet komen sebaris, lagi sibuk. #Ngikik

    ReplyDelete
  2. Hey... Adalah Sapaan
    Hey... Adalah Kamu
    Hey... Adalah Siapa, dan
    Hey... Banyak Makna

    ReplyDelete